Senin, 22 Maret 2010

EMPAT KEUTAMAAN DIAM

Rasulullah s.a.w. bersabda:
  1. "Shalat adalah tiang agama, tetapi diam itu lebih utama.
  2. Shadaqah dapat memadamkan murka Rabb, tetapi diam itu lebih utama.
  3. Puasa adalah perisai dari siksa neraka, tetapi diam itu lebih utama.
  4. Jihad itu puncaknya agama, tetapi diam itu lebih utama."
Nabi s.a.w. juga pernah bersabda:
"Diam adalah bentuk ibadah yang paling tinggi." (HR. Dailami, dari Abu Hurairah)

Maksud diam di sini adalah diam dari sesuatu yang tidak bermanfaat, baik dalam urusan agama maupun dunia, dan diam dari membalas omongan orang yang mencemooh kita. Nah, diam yang seperti ini termasuk ibadah yang paling tinggi, sebab kebanyakan kesalahan itu timbul dari lisan. Adapun jika seseorang diam karena dia sendirian tanpa ada orang lain yang memotivasinya untuk diam, maka diamnya bukan ibadah (bahkan kalau bicara sendirian bisa jadi disebut gila, editor)

Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
"Diam itu adalah perhiasan bagi orang 'Alim dan selimut bagi orang bodoh." (HR. Abu Syaikh, dari Muharriz)

"Diam adalah akhlaq yang paling utama." (HR. Dailami, dari Anas)

"Diam itu mengandung hikmah yang banyak, tetapi sedikit orang yang melakukannya." (HR. Qadha'i, dari Anas dan Dailami, dari Ibnu 'Umar)



Oleh karena itu, ada syair yang mengatakan:

Wahai orang yang banyak bicara tanpa guna, kekanglah mulutmu
Sungguh kamu terlalu banyak bicara ke sana dan ke mari
Sungguh kamu telah banyak berperan dalam keburukan
Mulai sekarang diamlah jika kamu ingin menjadi baik

Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda:
"Jihad yang paling utama adalah memeangi hawa nafsu karena Allah." (HR. Dailami)


0 komentar:

Posting Komentar

 
footer