- "Kulihat kuburan adalah alam yang begitu mengerikan, sedang aku tidak punya teman yang dapat menghilangkan rasa takutku.
- Kulihat perjalananku sangat jauh, sedang aku tidak punya bekal yang dapat mengantarkanku ke tujuan.
- Kulihat Tuhan Yang Mahaperkasa sebagai hakim, sedang aku tidak punya alasan untuk membela diriku di hadapan-Nya."
Dalam Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah disebutkan bahwa nama lengkap Ibrahim bin Adham adalah Abu Ishaq Ibrahim bin Mansyur, putra seorang raja dari negeri Balkhan.
Pada suatu hari ia berburu ke hutan. Di sana ia mengejar seekor musang atau kelinci yang menjadi buruannya. Saat mengejar buruannya tersebut tiba-tiba ia mendengar suara tanpa rupa mengatakan: "Hai Ibrahim, apakah engkau diciptakan untuk berburu? Apakah engkau diperintahkan untuk berburu?"
Tidak lama kemudian suara tanpa rupa itu berseru kembali saat ia telah bertengger di atas pelana kudanya: "Demi Allah, bukan untuk ini engkau diciptakan dan bukan untuk melakukan ini engkau diperintahkan."
Setelah itu ia turun dari kudanya. Tanpa disengaja ia bertemu dengan seorang penggembala ternak milik ayahnya. Ia menukar kuda tunggangannya berikut semua perbekalannya dengan baju penggembala itu. Selanjutnya, ia masuk ke daerah pedalaman dan terus berjalan kaki hingga sampai ke Makkah.
Di Makkah Ibrahim bin Adham menuntut ilmu dari Sufyan Ats-Tsaury dan Fudhail bin 'Iyadh. Dari Makkah ia melanjutkan perjalanannya ke Syria. Ia makan dan minum dari hasil keringatnya sendiri, seperti menerima upah dari mengetam, menerima upah dari memelihara kebun milik orang lain, dan pekerjaan lainnya. Ia meninggal di Syria.
0 komentar:
Posting Komentar